Pages - Menu

Tuesday, February 12, 2013

WAJAH NTB HARI INI DAN KE DEPAN


“NTB HARI INI DAN LIMA TAHUN KE DEPAN”
OLEH : SUMERAH (MAHASISWA IAIN MATARAM)
Alamat: Sagek Wakan, Lotim
 “Wajah NTB Hari Ini”. Tulisan ini lahir dari peribadi penulis, atas hasil evaluasi dan analisis kepemimpinan pusat daerah NTB, yakni Gubenur NTB. Berbagai  macam dinamika dan mekanisme terjadi di daerah kita ini daerah NTB yang dipimpin oleh kepala daerah pusat selama 5 (lima) tahun sampai hari ini, sebagai warga NTB mesti timbul dalam diri kita, bagaimana sih daerah kita ini, dan saya yakin bahwa kitalah yang tahu persis daerah kita bagaimana sebenarnya. Apakah selama ini kita sudah membuka mata dan fikiran masalah kita atau problem yang terjadi di daerah kita yang sangat kita banggakan dan cintai hari ini, atau kita masih tertutup bahkan yang lebih parah kita tahu akan tetapi kita tidak peduli. Nah melaui tulisan inilah penulis ingin membuka memory atau trasparansi atas kondisi daerah kita atau NTB hari ini dan bagaiman NTB hari kedepanya. Namun sebelum sampai pada poin itu ada baiknya kita mengingat ada beberapa hal yang dapat membuat suatu daerah itu baik dan maju, yakni apabila dalam daerah itu terdapat pemimpin yang baik, kemudian yang selanjutnya maju dan runtuhnya suatu daerah, Negara tergantung bagaimana koordinasi atau integritas pemimpin dengan orang yang dipimpinnya. Hal tersebut juga akan tidak alpa karena memang tulisan ini sebagai bahan refleksi dan evaluasi terhadap kinerja dan koordinasi kita antara pimpinan dan kita sebagai rakyat atau rang yang dipimpin, sejauh mana kita sudah memberikan kontribusi terhadap daerah kita ini, apakah sudah maksimal, atau belum maksimal. Dan hal ini orang tidak mampu akan menjawabnya, walaupun ada sebagian yang bisa mengakui daerah kita ini daerah yang baik dan maju. Namun hal itu hanya sebatas apa yang mereka tahu dan lihat, lebih jelas dan detailnya hanya kitalah yang tahu akan hal tersebut. “Berbiacara NTB Hari Ini Dan Lima Tahun Kedepan” merupakan satu kalimat atau statement yang sangat luar biasa bagi penulis, karena bagaimanapun rasa tanggung jawab dan optimisme itu sebagai pemimpin dan masyrakat muncul dalam diri kita. Barang tentu bila kita sebagai pemimpn merasa belum puas atau belum optimal terhadap apa yang telah kita kontribusikan terhadap daerah kita ini, maka melaui statemen ini kita kan berusaha berbuat bagaimana hal itu bisa tertuntaskan atau terminimalisir terhadap keadaan sebelumnya (kekurangan yang ada), begitu pula dengan kita berkapasitas sebagai rakyat, justeru hal ini sebagai momentum kita untuk bernegosiasi dan memberikan beberapa intruksi terhadap pimpinan kita mengenai apa yang kurang, namum tidak menuntup kemunginan kita disatu sisi harus memberikan apresiasi dengan kesuksesan yang penah kita raih atau pemimpin berikan terhadap daerah kita hari ini.
Untuk memulai pembicaraan penulis mengenai “NTB Hari Ini dan Lima Tahun Ke Depan”. Baiknya penulis akan mereview terhadap dedikasi pemimpin pusat atau Guberbur kita hari ini, sebut saja yakni salah seorang pemimpin yang sangat genius dan karismatik menurut penulis, bahkan beliau dicap sebagai Gubernur “Temuda” di Indonesia. Dalam kepemimpinan beliau selama lima tahun yang terhitung sejak mulainya memegang amanat besar bagi beliau yakni, sejak tanggal 17 September 2008 hingga 2013, dan hari ini adalah detik-detik terakhir kempemimpinanya. Tentu semua kita tahu selama kepemimpinan Gubernur muda kita ini, telah banyak memberikan sumbangsih atau kontribusi positif terhadap daerah kita ini, sehingga apa yang kita lihat saat ini adalah berkat dari dedikasi beliau. Kata keberhasilan atau kesuksesan yang penulis uraikan dalam tulisan kali ini bukan sebuah issu atau hanya sebatas sanjungan atau idealisme penulis terhadap pimpinan kita, karena kita semua yakin dan tahu akan hal itu, diantara jumlah kita warga Nusa Tenggara Barat sampai hari ini sebanyak 4 juta lebih, dan secara representase kita akui keberhasilan itu. Sejak tahun 2008 yang  lalu hingga pada kahir tahun 2012 kemarin Gubernur kita Dr. TGH.KH. Muhammad Zainul Majdi, MA. sudah banyak memberikan kontribusi buat kita  khususnya NTB, tahun lalu gubernur NTB mendapatkan apresiasi yang sangat luar biasa dari Presiden Indonesia Dr. Sosilo Bambang Yudhoyono, memberikn apresiasi kepada tiga Gubernur yang sukses melakukan penuntasan atau reduksi terhadap angka kemiskinan diantaranya, Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Banten dan yang kalah penting dan luar bisa sehingga kita sebagai warga Negara merasa ikut mengambil bagian dengan cara mengapresiasi, bahwa Gubernur NTB Dr. TGH.KH. Muhammad Zainul Majdi, MA. sebagai salah seorang Gubernur yang meraih apresiai tersebut dari presiden Indonesia, atas etos kerja yang luar bisa dalam menuntaskan atau meminimalisr angka kemiskina di daerah kita NTB ini. Angka kemiskinan di NTB turun 18, 63% dan hal ini terjadi ketika Gubernur kita mejabat sebagai Kepala Pusat Daerah kita hingga hari ini. Bahkan tahun ini NTB meraih prestasi sebagai daerah urutan ke 6 berhasil memecahkan masalah kemiskinan di Indonesia.
Berbagai macam langkah dan planning terus dilakukan oleh Gubernur kita dengan jajarannya demi memajukan NTB, sebagaiman yang kita tahu lambang yang ada di jantung kota NTB ialah “Maju, Religius dan Berbuya” dan hal ini telah berhasil direalisasikan oleh Kepala Pusat Daerah kita dengan semua jajaran kepemerintahannya. Hal ini terungkap dalam sebuah program kerja pemerintah yang kita kenal program kerja MMP3EI (Program Master Planning Percepatan Dan Perluasan Pembanguna Preknomin Indonesia ). Di lapngan hal ini dapat kita tmukan dan telah banyak direalisasikan dalam beberapa bidang kerja, dengan menimbulkan dampak yang sangat luar bisa bagi daerah kita terutama dan khususnya daerah NTB, dan lebih jauh lagi berimbas ke Negara kita Indonesia. Kembali lagi kepala Pusat Daerah NTB/ Gubernur NTB kita Dr. TGH.KH. Muhammad Zainul Majdi, MA. mendapakan apresiasi dari presiden kita, terkait usaha Gubernur yang sangat signifikan berupa pelayanan umum bidang listerik, air dan ekspansi infrastruktur daerah NTB. Program kerja lainya yang  telah direalisasikan oleh pemerintah NTB yakni “sejuta sapi” menariknya hal ini berdampak positif bagi daerah kita NTB, mendapatkan posisi yang strategis dan sangat kondusif, dengasn hasil NTB meraih nilai tukar ternak  nomor 2 Terttinggi Tingkat Nasional. Tidak hanya itu (sebatas lebel atau prestasi), namun lebih jauh hal ini mengundang banyak berkat bagi warga atau daerah kita NTB hingga hari ini, yakni sebagai satu system pemerintah dalam mereduksi dan memfilter produk-produk luar negeri secara umum.
Di awal menuju pertengahan roda kepemimpinan Gubernur kita, Dr. TGH.KH. Muhammad Zainul Majdi, MA. kita diberikan sebuah kejutan yang luar biasa dan membuat masyarakat rasa merasa takjub, dengan dibangunnya BIL (Bandara Internasional Lombok), yang beralokasi di daerah Lombok Tengah, dan dengan kerjasama yang baik/good corporation serta I’tiqad yang baik dari pemerintah kita, hal ini telah direalisasikan dan telah beroperasi kurang lebih selam 2 tahun terakhir. Dengan hadirnya BIL ini secara tidak langsung, Ini sebagai barang berharga bagi NTB, dalam melakukan upaya strategis memajukan SDA dan SDM daerah Nusa Tenggara Barat.  Berdasarkan hasil survei, BIL hari ini yang sedang beroperasi membawa dampak yang spektakuler bagi NTB khususnya, spektakuler yang dimaksud ialah BIL telah berhasil mendatangkan income yang signifikan bagi daerah kita, sampai detik ini tercatat sebanyak “1 juta wisatwan” tertarik memvisit daerah kita Nusa Tengga Barat, artinya dibalik itu kita dapat memperoleh suatu hal yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, ketika BIL belum ada atau belum bisa beroperasi speperti hari ini. Paling tidak dampak yang sangat penting ialah posisi kita di NTB meperoleh income yang terus meningkat.
Perkembangan dan pembangunan daerah terus dilakuakn tanpa henti walaupun terkadang pemerintah terhalang sama kesulitan, namun hal itu tidak masalah bagi pemerintah kita justeru dengan adanya hal tersebut semangat dalam membangun terus tambah berkobar,beberapa waktu yang lalu Gubernur sebagai district central governance, selain gencarnya program ekspansi dan renovasi infrastruktur  umum, pemerintah juga telah merancang dan merealisasikakan perogeram VLS (Visit Lombok Sumbawa), dengan upaya supportifitas (building job) atau program pendukung akselerasi perkembangan daerah khusus terkait VLS, Gubernur sebagai  otak dari daerah NTB ini melakukan beberapa upaya antara lain; membangun daya unit kopersai yang sangat akseleratif dan produktif  dan dengan desaign yang sangat tepat serta setrategis tidak hanya itu hal ini telah berhasil mengokover seluruh daerah NTB, yakni dengan merelisasikan 2000 unit koperasi, yang tersebar luas di derah Nusa Tenggara Barat, bersamaan dengan itu pemerintah juga mengusung dan mecetuskan persnil-personil handal dalam bidang bisnis dan wiruusahawan yang berkompetitif, tercatat sebanyak 100.0000 wirausaha baru dan hal ini terealisasikan dalam pemerintahan Gubernur muda kita saat ini yakni, Dr. TGH. KH. Muhammad Zainul Majdi, MA.
NTB lagi-lagi tahun terakhir ini memilki dan berada posisi sebagai daerah yang sangat potensial, bahkan dalam bidang pedidkan hari ini NTB bersetatus sangat baik, terlihat dalam pendidikan mulai dari tingkat Pendidikan Dasar (SD/MI). Pendidikan Tingkat Pertama (SLTP/SMP atau M.Ts), begiu pula pada Tingkat Menengah (SMA), menariknya dalam kategori ini problem yang sekarang kita hadapi bahkan problem ini merupakan masalah serius yang berkesinambungan bila hal ini tidak ada upaya strategis  dan solutif  dari pemerintah sendiri akan terjadi kekacauan bagi anak bangsa sebagai generasi penerus bangsa sekaligus. Namun dengan usaha keras serta perioritas yang tinggi dari pemerintah daerah hal ini  tersebut bisa teratasi tentu dengan cara memajukan pelayanan dan pembinaan dalam bidang pendidikan, dengan intruksi dari Gubernur kepala DIKPORA agar pelayanan pendidikan di setiap jenjang terus dioptimalkan. Berdasarkan data dari BPS problem pendidikan terkait masalah internal dan ekternal setiap instansi/jenjang pendidikan secara keseluruhan sudah mulai reda dan netral. Tercatat pada tahun 2012  angka Drop Out (DO) siswa setiap sekolah mencapai 20% lebih dengan upaya kolektif dari pemerintah daerah pusat yakni dibawah naungan pemerintahan Gubernur kita saat ini, Dr. TGH. KH. Muhammad Zainul Majdi, MA. tidak hanya berhenti diseputar penuntasan angka siswa yang  Drop Out akan tetapi hasil yang optimal lainya juga terus diperjuangkan oleh jajaran pemerintah NTB, salah satu hasil lainya ialah “kelulusan” dan tercatat pada satu tahun terakhir ini NTB berhasil memperoleh 99% prosentase  kelulusan, ini artinya pemerintah sudah berhasil melayani kebutuhan masyrakat lebih-lebih dalam bidang pendidikan. Mungkin agak terlalu sempit kita melihat kebehasilan itu, melihat lebih luas  lagi  tidak jauh berbeda dengan pelayanan atau kualitas yang ingin ditonjolkan dibidang pelayanan pendidikan jenjang yang lebih tinggi seperti; Program (S1) Magister (S2), dan Program Doctoral (S3), terlihat dari akumulasi pendelegasian untuk melanjutkan S2 dan S3 keluar daerah maupun luar negeri sebanyak 400 orang telah berhasil diperogramkan oleh pemerintah pusat daerah, dengan pemerintah lainnya. Tentu dengan bantuan materil dan non-materil diberikan kepada instansi yang berwenang dalam hal  pihak lembaga DIKPORA sendiri dengan anggaran sebesar 461 miliar dan ini meliputi penyaluran dana BOS dan kebutuhan pendidikan lainya.
Usaha untuk memprogres NTB lainya berupa bangunan dan usaha-usaha tertentu seperti usaha Gubernur saat ini yakni membangun “Islamic center” yang terletak di jantung kota Mataram, dengan daya akomodir 15.000 orang , hotel penginapan  dan masih banyak lagi. Ini tidak ada lain hanya bertujuan untuk menciptakan NTB menjadi lebih mandiri dan kondusif dalam bidang prekonomian dan kesejahteraan masyrakat NTB. Pemerataan kesejahteraan masyrakat NTB juga terlihat jelas melui program incumbent (Gubernur NTB saat ini), yakni program ABSANO dan ADONO program ini telah bejalan lancar sesuai dengan perencanaan.
“Bagaimana Wajah NTB Lima Tahun Kedepan” beberapa bulan lagi kita akan melaukan PEMILU Gubernur. Masa depan NTB ada pada tangan masyrakat dan masa depan NTB itu berada pada pilihan atau hasil dari pilihan kita nanti, sehingga masyarakt NTB secara keseluruhan diminta agar menggunakan hak pilihnya secara baik dan benar. Jadi “Nasib Kita NTB Lima Tahun Ke Depan” bisa kita jawab dengan cara mari pilih pemimpin atau kepala pusat daerah (Gubernur) yang baik. Sebagai kesimpulan dan bahan evaluasi bagi Gubernur lama dan siapapun yang akan menjabat pada periode selanjtnya, sesuai  prosedur dalam waktu dekat ini akan diadaka PEMILU Gubernur. Namun menariknya incumbent (Dr. TGH. KH. Muhammad Zainul Majdi, MA.) akan maju ke PEMILU 2013, hal ini merupakan statement yang luar bisa dari beliau dan menurut penulis. Penulis memberikan dukungan sepenuhnya kepada beliau atas sikap dan statement yang kuat dan optimis serta mengembara itu. Hal menarik lainya sempat beliau deklasrasikan  menjelang  berakhirnya  jabatan sebagai Gubernur NTB, berupa statement-statement  kuat; pertama akan maju ke pemilu 2013, kedua akan merealisasikan program yang belum ter-realisasikan sebelumnya. Gubernur tahun ini cukup sukses dalam membangun NTB. Terakhir sebagai point penting “NTB Hari Ini Dan Lima Tahun Ke Depan salah satu langkah yang tepat menurut penulis ialah wujudkan dengan cara sekali “TGB TETAP TGB” dan lanjutkan, pilih yang terbaik buat NTB utuk hari ini menuju masa depan NTB yang lebih baik, maju dan sejahtera.  

Sunday, February 10, 2013

Desentralisasi Kewenangan. DI NTB


DPD RI KE NTB (PROF. DR. FAROUK MUHAMMAD BERBICARA, BPN MENJAWAB, DAN  MASYARAKAT NTB BENGONG)
Beberapa waktu yang lalu Anggota DPD RI/ Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia datang berkunjung ke Mataram. Dalam kesempatan ini, salah satu delegasi anggota DPD RI yakni Prof. Dr. Farouk Muhammad menyempatakan kesibukannya guna untuk mengunjung, bersilaturrahmi sekaligus merealisasikan salah tugas kewajibanya sebagai anggota dewan. Dalam momentum ini ada beberapa hal yang kelihatanya nampak menaraik dan serius bagi pihak yang terlibat, yakni antara Bapak Prof. Farouk dengan sejumlah anggota Kepala Daerah dan Intasi NTB.  Melihat dari konten pertemuan yang berlangsung setengah hari itu, sangat effektif dan kondusif. Namun satu sisi pertemuan ini menimbulkan pertanyaan dan beragam asusumsi baik yang langsung dilontarkan oleh anggota atau peserta (delegasi) dalam rapat/meeting singkat itu. Dari beberapa asuumsi dan pertanyaan sempat terjadi bargaining/tawar menawar, disebabkan dari isi penyampaian atau kata sambutan dari anggota DPD RI (Prof. Dr. Farouk Muhammad) terlalu singkat.
Dialog yang berjalan dan memakan waktu sekitar 4 jam ini berlangsung effektif, namun satu sisi banyak hal yang sebenarnya disesalkan. Maksud disesalkan ialah disebabkan dalam acara kujungan anggota DPD RI kali dan pertama kalinya ini, yang terlaksana dalam bingkaian kegiatan FGD (Focus Group Discussion) tidak terlaksana serentak. Nampaknya dalam agenda ini ada yang kurang. Jauh sebelumnya Pemerintah Daerah dan Kabupaten se NTB telah dilayangkan surat undangan. Namun setelah hari tiba banyak jajaran pemerintah tidak hadir. Ketidakhadiran delegesai dari pemerintah  baik itu Provinsi  mauupun Pemerintah Kabupaten,  lebih-lebih Pemerintah Kabupaten Lombok Timur satu orang pun tidak ada yang nongol alias  ketinggalan informasi. Jelas bila ketinggalan informasi maka, kesempatan juga lebur bagi Pemerintah Kabupaten Lombok Timur. Hal ini kita secara tidak langsung sangat disesalkan, dan bisa kita katakan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur sangat sibuk-sibuk.  Penulis katan Pemerintah Kabupaten itu lebih sibuk bila dibandingkan dengan Pemerintah Pusat, dalam hal pemerintah yang tergabung dalam DPD RI itu sendiri.
Niat baik  dan bersedianya Prof. Dr Farouk Muhammad (Anggota DPD RI/MPR RI) datang ke NTB dalam agenda melihat kinerja sekaligus pemberian arahan kepada Pemerintah Pusat Daerah  Provinsi dan Kapupaten disambut dengan setengah hati. Tepatnya kunjungan Anggota DPD RI yakni pada hari selasa, tanggal 5 Februari 2013 di Hotel Grand Legi Mataram. Sebagian Pemerintah Pusat Daerah NTB dan instansi terkait lainya hadir dalam kesempatan ini. Namun bila kembali pada ulasan awal tulisan penulis di atas nampaknya terjadi kepincangan diskusi. Kepincangan yang dimaksud adalah bisanya dan anehnya adala kalangan Pemerintah Pusat Daerh, Kabupaten tidak hadir. Ketidakhadiran Pemerintah Kabupaten khususnya Pemerintah Kabupaten Lombok Timur sendiri, menjadi warna tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Lombok Timur di mata Pemerintah Pusat lebih-lebih di mata masyarakat luas umumnya. Apakah ketidakhadiran pemerintah pada momen ini disebakan ada kendala yang sangat krusial atau tidak ada anggota jajaran  Pemerintah Kabupaten yang bisa di delegasikan. Samapai-sampai konfirmasi baik lewat via telephon pun tak kunjung. Padahal acara yang berlangsung dan sebagai native speakernya ialah Anggota DPD RI atau Pemerintah Pusat.  Focus Group Discussion yang disingkat FGD  salah fasilitas untuk mengakomodir insiparasi masyrakat NTB. Namun dalam peraktik kerja sering terjadi ketidaklengkapan atau tidak menyeluruh, baik yang disebabkan oleh hal internal maupun eksternal dari pemerintah itu sendiri.
Informasi pentingya kedatangan Anggota DPD RI ke NTB kali ini, yakni membawa dua poin penting. Adapun poin penting ialah dalam kunjiungan DPD RI mau melihat system dan kinerja Pemerintah Pusat dan Kabupaten NTB sendiri. Kunjungan kinerja yang dipantau melaui analisis dan evaluasi Pemerintah Daerah NTB dimana Pmerintah Pusat (DPD RI) datang untuk memantau bagaimana kinerja dan pelaksanan masing-masing kewenangan yang dimilki oleh Pemerintah Pusat Daerah NTB. Pemantauan kinerja kali ini, pemerintah pusat menyorot  tentang Pengawasan Dan Pelaksanaan UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah Dan Pengawasan UU No. 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaanm Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. Sosialisasi dan pemantaun kali ini, Anggota DPD RI mau melihat sejauh mana tingkat pemahaman dan reliasasi Undang-Undang tersebut di daerah NTB. Melihat pembangun yang ada di NTB hari ini sangat boombastis dan bersaing ketat. Hal ini membuat terkadang pemerintah atau instansi yang terkait dan yang memiliki kewenagnan megurus itu merasa kesulitan yakni pihak BPN (Provinsi NTB) sendiri.  Kesulitan yang Nampak dalam hal ini marak terjadinya calok-calok atau okenum yang tidak bertanggung jawab. Dalam aksinya memperjual belikan status hukum tanah dan pembangun  baik yang bersetatu kepentingan umum bahkan sampai keranah status personalitas (personality own).
Di lapangan sering terjadi kontradiksi bargaining antara  pemerintah dengan masyarakat disebabkan kurang berjalanyan sosilaisasi yang baik. Sosilaisasi yang kurang baik dari Pemerintah Pusat Daerah, mejadi salah satu ,momentum bagi calok-calok untuk bermain peta umpet di tengan-tengah masyrakat, sehingga masyarakat hanya bisa meng-ya-kan atas permaianan calok-calok itu  sendiri, disebabkan masyarakat tidak tahu tentang peraturan atau Undang-Undan yang ada. Akibat dari permainan ini, jelas nemicu lembaran uang ujung dan arahnya tidak jelas. Black business (bisnis gelap) antara msyarakat dengan calok pun tidak terbendungkan. Dan hal ini pernah terjadi baik di Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, Lombok Barat, dan Lebih-Lebih di Daerah Kabupaten Lombok Timur.  Ujung dari semua perbutan yag tidak jelas dan tidak bertanggung jawab sehingga dapat merugikan dan mensengsarakan masyarakat, hingga ke level Negara sekalipun.  Dari undang-undang yang baru tahun 2012 juga bersifat sentralisasi dan jelas lambat laun berakibat Desentralisasi Kewenangan. Jika hal ini berlanjut akankah Otonomi Daerah NTB sesuai dengan Harapan Masyarakat Nusa Tenggara Barat. 
Oleh : Sumerah (Mahasiswa IAIN Mataram, 2013)